Mengolah kopi yang dihasilkan petani menjadi kopi wine melalui proses yang panjang dan sangat menentukan rasa dan aroma kopi yang dihasilkan. Kopi wine berasal dari biji kopi jenis arabica yang diproses melalui fermentasi sehingga menghasilkan rasa unik menyerupai aroma wine.
Salah satu syarat utama suatu jenis kopi bisa diproses wine adalah ketinggian lokasi tanaman kopinya. Semakin tinggi pohon kopi ditanam, semakin banyak getah yang menempel di ceri kopinya. Getah pada ceri kopi ini yang kemudian memberikan efek terhadap aroma wine pada kopi. Rata-rata kopi wine yang enak dan segar, ditanam di atas 1.500 mdpl.
Proses mengolah kopi wine dimulai dari pemetikan biji kopi yang telah matang (red cherry), lalu diproses melalui proses fermentasi dengan metode kering (dry process/natural process) dimana buah kopi utuh dijemur langsung tanpa dikupas cangkangnya di bawah sinar matahari selama 4-5 jam. Buah kopi lalu dikumpulkan dan dibekam (dibungkus dan diperam) selama 4-5 hari. Proses ini diulang hingga dua kali. Baru pada akhirnya buah kopi dijemur kembali sampai benar-benar kering. Setelah buah kopi menjadi kering, proses berikutnya adalah mengupas kulit kopi dengan alat penggiling kopi untuk mendapatkan gabah. Gabah berupa biji yang sudah dikupas lalu dijemur kembali sampai kering. Inilah keseluruhan proses yang dilalui dari buah kopi menjadi kopi dengan rasa dan aroma wine yang kuat.
Kopi Wine ini rasanya memang sulit dilupakan karena punya rasa yang kuat. Rasanya lebih lama tertinggal di lidah. Kekuatan rasa kopi ini terletak pada rasa asam yang dominan, ada sedikit rasa manis dan pahit. Dari aromanya saja sudah membuat kita bisa berpikir, apalagi menyicip rasanya?
Kopi Wine arabica produksi Gayoland Coffee diolah secara modern dengan menjaga produk tetap hygienic dalam setiap tahapan prosesnya. Produk akhirnya berupa kopi kemasan isi 100g, 250g, dan 500g dalam aluminum foil standing pouch dan zipper, yang membuatnya tampil eksklusif dan elegan, dan aroma serta citarasanya tetap terjaga hingga sampai di tangan anda.
* * *
Kopi Gayo
Kopi Gayo merupakan komoditas unggulan yang berasal dari dataran tinggi Gayo, Provinsi Aceh, dengan varietas utama adalah jenis arabika, di samping jenis robusta. Kopi Gayo Arabica terkenal di dunia karena memiliki aroma dan kenikmatan yang khas, mampu mengumpulkan hampir seluruh citarasa kopi yang ada di dunia. Rasa kopi Gayo yang kuat namun tidak pahit membuatnya sangat digemari, terutama oleh penikmat dari Amerika Serikat dan Eropa.
Secara umum karakter kopi Gayo memiliki body dan aroma yang kuat, dengan tingkat keasaman rendah, dan sedikit rasa rempah (spicy). Karakter yang clean membuatnya sering dijadikan sebagai campuran untuk house blend, yaitu bahan campuran untuk kopi yang berasal dari daerah lain.
Perkebunan di Gayo, Aceh Tengah rata-rata berada pada ketinggian 1.000 hingga 1.200 mdpl. Lokasinya berada di sekitar kota Takengon dan dekat dengan Danau Tawar. Perkebunan di daerah ini dikelola oleh perorangan dan budidaya tanamannya dilakukan di tempat teduh (shade grown coffee) untuk mengurangi dampak intensitas cahaya matahari.
Kopi dari daerah gayo juga merupakan kopi termahal di dunia ini. Terbukti pada saat pameran kopi dunia yang diselenggarakan organisasi Specialty Coffee Association of America (SCAA) di Portland, Oregon Convention Center, Amerika Serikat.
Kopi Gayo telah mendapat Fair Trade Certified dari Organisasi Internasional Fair Trade. Kemudian pada event Lelang Special Kopi Indonesia tanggal 10 Oktober 2010 di Bali, kembali Kopi Arabika Gayo memperoleh peringkat tertinggi saat cupping score. Lembaga International Conference on Coffee Science, di Bali pada Tahun 2010 menominasikan kopi Gayo ini sebagai the Best No. 1 dibanding kopi arabika yang berasal dari tempat lain.
Ulasan
Belum ada ulasan.